Detik demi detik terlewat begitu saja hanya tercipta suasana sepi tanpa kenangan yang harus diingat.
"Siapa sih ca?"
"Siapa apaan?"
"Jonathan?"
Ah nama itu lagi yang selalu disebutnya.
"Ngggg"
"Eh Jonathan lewat sini tuh"
"Oh"
"Lo kenapa sih?ada masalah apa sama dia?
"Tanya aja sama sahabat lo tuh!"
***
Bel sekolahpun berbunyi 3 kali pertanda pelajaran sekolah selesai
"Ca nanti pulang bareng"
"Iya ta, tapi kayanya nanti ada latihan deh"
"Ha? Serius latihan? Gue ga bawa bajunya nih"
"Sama gue juga, gatau tuh si coach aja dateng sama anak kelas 9 nya"
Hujan pun turun membasahi bumi dengan derasnya membasahi lapangan yang akan kami gunakan untuk latihan, juga membasahi perasaan dalam hati ini...
"Gue pengen ngomong sesuatu ca"
"Gaada yang perlu dibicarain"
"Tapi gue ada"
"Ga usah semua udah jelas jo!"
Maaf bukannya tak ingin justru aku sangat ingin mendengarkan setiap omonganmu, menjadi tempat curahan hatimu, hanya saja hatiku tidak menerima semua omonganmu untuk saat ini...
Tak sadar air matapun mengalir begitu derasnya dibawah derasan air hujan, aku menangisimu.
Terlihat bodoh memang, menangisimu didepan semua orang, terlihat sangat bodoh untuk berpikir secara nalar...
"Lo kenapa nangis?" Liriknya menatap wajahku
"Pergi jo.. pergii..."
Begitu derasnya air mata ini sampai tidak memperdulikan orang-orang disekitar, terlihat bodoh memang menangisi laki-laki yang berdiri dihadapanmu seolah dia berkata "Maaf"
***
Terdengar suara ponsel berdering saat kulihat dilayar ada pesan masuk dari Rika
"Lo kenapa sih ca? Ga seneng liat jonathan bahagia sama gue?"
Apaan sih nih orang sok banget sih tuturnya dalam hati merasa kesal
"Cih.. Emang ga suka gue,lo kan tau gue sayang sama dia ngapain coba lo deketin dia?"
"Kalo emang lo sayang sama dia lo pasti pengen liat dia bahagia kan? Dia bahagia kalo pacaran sama gue"
Ah kata itu seakan tepat membidik hati ini menciptakan ruang sunyi menjadi senyap, nafas ini terdengar memburu saat membaca isi pesan singkat itu
"Gue emang sayang,dia boleh kok pacaran sama siapa aja asal jangan sama lo!"
"You have to know,he will only be happy when with me,not you"
Bruuk... seketika ponsel yang kupegang jatuh kelantai,isi pesan itu mungkin benar.
Apa aku harus merelakan? Apa aku harus terima? Apa aku sangguh merasa kehilangan sementara orang yang kucintai masih berada disekitarku. Apa aku sanggup?
Oh tuhan beri aku kekuatan..
0 komentar:
Posting Komentar