Saat perasaan ini mengalir menuju muara cinta, kupikir tak ada yang bisa mengelak, sesering mungkin menyembunyikan beberapa kali merasa tidak perduli.
Namun tentang kamu, tidak bisa ku perlakukan kamu begitu cueknya beberapa kali mencoba malah rasa sesak yang menghampiri.
Beberapa kali tawamu tercipta karnaku entah dari caraku memanggilmu dengan lirih atau dari kejadian yang kita alami kemarin.
Aku suka caramu memandang mataku sepertinya aku merasa aman disisimu walaupun beberapa kali kamu menggodaku dengan hal konyolmu itu.
Aku senang dengan caramu berjalan bersamaku sepertinya kamu tahu kapan harus berjalan disampingku didepanku atau bahkan dibelakangku sepertinya itu membuatku nyaman.
Aku rindu caramu tertawa dan tersenyum sepertinya memang hanya aku yang kamu tunjukan tentang senyum manis itu serta suara renyah tawamu itu seperti kaset yang selalu berputar dikepalaku.
Senang sekali mendengarmu membicarakan sesuatu, selalu ingin kudengar suara beratmu, kamu tahu waktu berbicara saat sedang bercanda gurau atau pertanyaan serius yang berujung dengan amarah yang singkat.
Namun beberapa kali terluka oleh ucapanmu tetap saja hati ini merasa tidak apa-apa, tapi sewaktu-waktu perasaan ini tidak selamanya menerima ucapan yang buruk darimu akan ada waktu dimana aku tak bisa menerima perkataan yang mungkin menurutmu memang harus seperti ini.
Satu hal yang selalu kurindukan saat bersamamu, kamu tak perlu menjadi orang lain dihadapanku hanya dirimu yang kamu tunjukan bukan orang yang berbeda saat kamu tunjukan pada mereka
0 komentar:
Posting Komentar