Cintaku seperti surat tanpa nama..

Aku bukan tipe wanita yang terlalu to the point, bisa dibilang aku wanita yang pemalu.
Melihatmu cukup dari jarak jauh, memahamimu tidak perlu banyak tingkah, mencintaimu hanya perlu bungkam.

Cinta itu seperti bermain petak umpet, apa kamu ingin tahu kenapa?
Aku termasuk wanita yang ragu mengucap cinta dan bahkan terlalu malu untuk mengakui, bahwa memang benar aku mencintaimu.
Namun perasaan ini terlalu takut untuk dilepaskan, bibir ini masih ragu untuk mengucap, bahkan diri ini takut kehilangan sebelum dekat denganmu.

Cintaku seperti sebuah surat tanpa nama, malu rasanya mengungkapkan namun lama-kelamaan perasaan ini lirih minta dipertaruhkan.
Cintaku ini seperti surat tanpa nama, berkali-kali menulis kata cinta tentangmu namun diakhir kalimat tak pernah kucantumkan namaku.
Bagaimana rasanya mencinta namun bibirku hanya bungkam tanpa terucap kata cinta.Bagaimana memandangmu hanya dari bayangan saja?
Beberapa kali memandang wajah manismu beberapa kali pula tertangkap basah sedang memandangmu.

Malu rasanya...
Pipi ini hanya merah merona... setelah tahu bahwa kamu menatapku saat sedang memandangmu.

Tidak pernah bibir ini mengucap kata cinta denganmu, bahkan berjalan beriringan saja hati ini sudah bergetar hebat.
Bagaimana aku bisa berjalan bersamaan denganmu? Kalau aku saja masih takut untuk berjalan tepat dibelakangmu.
Bagaimana bibir ini masih kaku saat ingin mengucapkan "Hai/Halo" padamu? Kenapa bibir ini terasa amat berat untuk mengucapkan salam yang bahkan sangat mudah untuk diungkapkan anak kecil.

Karna cinta tak perlu sedekat yang mereka bayangkan, karna cinta tak selamanya terucap.

Aku menyukaimu, seperti kesunyian malam yang mampu menenangkan jiwa.
Aku mencintamu, seperti sibisu yang selalu mencoba untuk berbicara.

Lihat bukan?
Beberapa kali aku mencoba untuk terlihat olehmu, namun apa daya aku tak bisa.
Mencintaimu cukup dari jarak yang jauh.
Siapa bilang aku tidak bisa menjagamu? Kamu bahkan sesekali mencariku. Tidak terlihat memang, namun aku tahu kamu hanya malu mengucapkannya.
Sama sepertiku, mencoba beberapa kali agar terlihat olehmu namun beribu kali kamu mencoba alasan agar tidak melihatku namun pada akhirnya? Kamu menoleh kearah belakang kita saling menatap saat tidak ada orang yang melihat kita.
Kenapa perasaan ini terlalu canggung untuk ditunjukkan?
Apa salah aku mencoba mengungkapkan? Mungkin memang hanya aku yang mencintaimu dalam diam.

Namun ketahuilah cintaku bahkan lebih sempurna dari mereka yang terlalu sering mengucap cinta.
Karna cintaku seperti sebuah surat tanpa nama.

"Dan cinta tidak selamanya menyatukan dua hati"

0 komentar:

Posting Komentar