Rindu yang penuh penyesalan


Seperti ada yang menggelitik didalam hati, ingin rasanya menyelesaikan rasa rindu yang mengelitik ini.

Gadis itu tengah duduk ditaman kota terlintas kejadian yang dulu pernah terjadi diantara gadis itu bersama seorang pemuda, sepertinya setiap sudut kota tak luput dari kenangan indah mereka.

Seperti terdengar suara sang pemuda yang memantul diotaknya, mengingat-ingat perbincangan hangat yang menggambarkan sebuah senyum manis.
Teringat kembali kejadian indah ditaman kota ini yang membuat detak jantung sang gadis berdetak begitu kencang hingga mengutuk detak jantungnya sendiri agar tidak berdetak terlalu kencang dihadapan sang pemuda karna ia takut suaranya akan terdengar oleh sang pemuda.



Terlihat air mata meluncur terjun dengan bebasnya dari kelopak mata sang gadis, dan benar gadis itu menangis tersedu-sedu mengeluarkan semua beban yang ada, melepaskan penat dalam menahan rindu yang tak kunjung sembuh ini, menyesali setiap kesempatan yang dulu pernah hadir dalam setiap kenangan bersama pemuda itu.

Menyesali semua yang telah terjadi, menangisi hal yang bahkan tak akan pernah kembali seperti semula.
Gadis itu mengutuk dirinya dan berkata “Harusnya ga kaya gini”  teriaknya dalam hati yang kini malah terdengar alunan-alunan sendu penuh penyesalan.

Harusnya dia berani dalam mengucap satu kata yang mungkin bisa mengubah hidup sang gadis, entah menjadikannya lebih baik atau lebih buruk lagi.

Gadis itu membuka ponselnya mencoba untuk mengirim sebuah pesan untuk nomor yang kini tak asing lagi baginya.
“Aku cinta kamu” dalam hitungan detik saja satu tombol  itu bisa langsung masuk keponsel sang pemuda namun kenyataannya..

Aku cinta kamu” kini berganti menjadi “Hai apa kabar”.

Bodoh, gadis itu kini semakin menjadi-jadi mengutuk dirinya yang terlalu takut menyatakan perasaannya meski dari sebuah pesan tanpa harus bertatap wajah.

Terluka gadis itu meratapi dalam diam semua kebodohan dan ketakutannya dalam menahan semua perasaannya.

Hanya sesal yang kini menghibur segala kesedihannya bersama dengan air mata yang menemaninya kini ikut menambah penyesalan terbesarnya.

Dan dia bersenandung mencoba mengobati semua penyesalannya dengan kata indah yang menyayat hati jika terdengar.




“Kamu adalah harapan dalam setiap cobaan,”

“Kamu adalah oasis ditengah padang sahara,

“Kamu adalah keindahan layaknya aurora borelis yang terpancar diketinggian atmosfer,

“Kamu adalah bayangan dalam kegelapan,”

“Kamu adalah matahari dan bintang yang bersinar terlalu terang,”

“Kamu adalah satu hal yang ingin dimiliki oleh setiap orang,”

“Kamu adalah hadiah terbesar pemberian tuhan,”

“Dan kamu adalah semua kenangan manis nan menyedihkan yang hadir disetiap kejadian berharga dalam hidupku”

0 komentar:

Posting Komentar