Cinta itu bukan soal mengalah tapi hanya soal...

Bagaimana akhir cerita cinta yang indah?
Jika menurutmu seperti cerita ftv, mungkin kamu salah besar.

Bagaimana mungkin bisa salah?
Hello ini dunia nyata bukan cerita skenario yang dibuat-buat, bukan cerita yang pemeran utama bakalan sama-sama jatuh cinta sementara pemeran antagonis kalah.
Cerita cinta itu ga kaya gitu, asal kalian tau diluaran sana banyak cerita cinta yang menyenangkan bahkan ada yang menyedihkan.

Apa kamu tau? Diluaran sana banyak cinta yang takut untuk diperjuangkan bahkan terlalu takut untuk diketauin oleh pemain cinta lainnya, atau bahkan cerita cinta yang ingin diperjuangkan tapi tidak dilakukan oleh dua orang.
Itu seperti mencintai dalam satu pihak bahkan pihak yang lain mencintai orang lain, itu sama saja seperti pemeran utama jatuh cinta sama pemeran antagonis atau pemeran pembantu bukan sesama pemeran utama.

Oke kenapa bahas begituan tapi ini mungkin mirip.

Saat cinta yang benar-benar tulus tidak pernah diperjuangkan bukan karna orang itu gamau perjuangin hanya saja perjuangin itu ga mudah apalagi cuma satu pihak yang perjuangin sementara kamu hanya memperjuangkan cintamu dengan wanita lain.
Cinta itu bukan soal mengalah tapi hanya soal menunggu, kamu tau kenapa menunggu?
Bagaimana mungkin kita paksakan sebuah hubungan yang bahkan salah satu pihak mencintai orang lain? Lalu apa yang harus dilakukan pihak lain? Hanya bisa mengalah, merelakan, bukan memaksa sebuah hubungan.
Karna cinta itu bukan sebuah paksaan, karna cinta itu seperti kebutuhan.

Bahkan ada sebuah cinta yang dipendam sendiri, itu lebih menyakitkannya dari cinta yang cuma diperjuangin sendiri.
Bagaimana ga sakit?
Cinta yang tulus hanya selalu dipendam dalam hati tanpa kamu perjuangin bahkan terlalu takut untuk menyatakan sebuah perasaan, apa kamu yang memendam perasaan sendiri tidak lelah memendam cinta yang bahkan terlalu sakit untuk dipendam, mungkin tak mudah mengekspesikan sebuah cinta, tapi apa salahnya mencoba untuk tidak memendam?
Apa salah berkata jujur kepada sang tokoh yang kamu cintai? Apa karena takut sebuah penolakan?
Hidup itu selalu penuh dengan penolakan, sakit memang ditolak, tapi mungkin saja sebuah penolakan lama-kelamaan akan berganti dengan penerimaan.

Cinta itu seperti menunggu sama seperti hidup yang kamu jalanin, kamu menunggu apa yang harusnya kamu perjuangin.
Cinta itu bukan seperti mengalah hanya saja menunggu sebuah jawaban baru.

Tuhan selalu punya caranya sendiri untuk mempertemukan kita

Apa kamu pernah menahan rasa rindu yang ter-amat sangat?
Jika iya, bagaimana rasanya? Apa sama seperti yang aku rasakan atau berbeda dengan kamu?

Ketika setitik rindu yang harusnya tak perlu dicemasi itu lama-lama menjadi segunung rindu yang terlalu mencemaskan, bahkan dibilang kronis saat harusnya diobati dengan sebuah pertemuan.
Mungkin tidak harus pertemuan yang besar bahkan pertemuan kecilpun tak apa.
Tapi bagaimana kalau kita tak akan pernah bertemu lagi?

Bagaimana harus mengobati rasa rindu yang sudah kronis ini?
Aku bahkan sudah tidak tertarik mengirim pesan singkat untukmu, bukan karena munafik atau apalah sejenisnya hanya saja memulai sebuah percakapan tak semudah mengakhiri semua, sebuah kata "Hai" saja bisa membuatku suka bagaimana kalau sebuah percakapan terus menerus?  Atau bahkan sikapmu yang membuatku jengkel karna terlalu cuek membalas pesan singkatku.
Lantas aku harus apa? Menjadi penguntitmu agar selalu bisa disisimu tanpa harus melewati semua yang kamu lakukan hari ini?
Aku tak bisa semuanya butuh pengorbanan, bukan hanya pengorbanan waktu tapi juga perasaan saat melihat kamu bercengkrama dengan wanita lain.

Apa kamu merasakannya?  Perasaan rindu yang membuatmu menjadi gila?
Perasaan rindu yang terus menggerogoti hatimu?
Atau Perasaan rindu yang selalu saja membayangkan wajahmu diotakku.
Aku selalu ingin bisa bertemu denganmu walau kamu tak harus melihatku, tak apa jika hanya aku yang harus melihatmu tanpa kamu melihatku, rasa rindu ini membuatku menjadi kronis saat dilihat bahkan sangat menjijikan kalau kamu tau.

Aku bahkan berdoa meminta hal bodoh agar aku bertemu denganmu, tapi nyatanya semua sia-sia.
Tuhan tak pernah menyetujui doaku, sampai saat ini aku bahkan belum melihat senyum manismu wajahmu yang menyejukan itu, semuanya membuatku gila.
Bagaimana tidak? Aku harus menahan sebuah rindu yang kronis menahannya dengan semua air mata yang mengalir setiap malam, menahan sebuah rindu dengan semua doa-doa untukmu.
Aku bahkan sudah putus asa untuk merindu, karna aku tak pernah mengobati sebuah rindu ini, sampai akhirnya tuhan punya cara tersendiri untuk mempertemukan kita, aku tau ini gila bagaimana bisa mengobati sebuah rindu dengan sebuah mimpi?
Memang tidak pernah bisa tapi setidaknya mengurangi rasa rindu ini.
Terima kasih tuhan karna dirimu punya cara tersendiri untuk mengobati rasa rindu ini walau hanya dengan sebuah mimpi, tapi mimpi itu indah dan akan selalu teringat dimemori otakku.
Karna sebuah mimpi mampu mempertemukan kita