Dia


Hanya dengan mendengar namanya saja sudah membuat pipi ini memerah seperti apel,
Memikirkannya membuat jantung ini berdetak begitu kencang,
bahkan saat memandangnya membuatku begitu mencintainya..
Berada didekatnya membuatku tidak bisa berpikir dengan jelas.

Sangat gugup,
   Ketika didekatnya...

Aku tau sikapnya yang dingin, cara bicara yang menyakitiku namun aku tak pernah bisa membencinya.
Tidak merasa sedih saat sikap dinginnya menyerangku, juga tidak sakit saat dia berbicara kasar padaku,
pernah aku mencoba untuk membencinya karna kata-kata yang sangat tajam keluar dari mulutnya, tapi entahlah aku tidak pernah bisa..

Tak pernah sedikitpun rasa benci ini menyerang...
Beberapa kali terluka karnanya,
   namun aku masih tetap memikirkannya..
Bahkan aroma tubuhnya seakan punya tempat tersendiri, bayang-bayang wajahnya selalu menghantui pikiranku...

                    Maaf..
Harusnya kubuang jauh-jauh perasaan ini,
dari awal mencoba menunggu mengharapkan keajaiban waktu yang akan membantu.
Namun sepertinya harus kupendam dalam-dalam perasaan ini...



Aku suka saat dia menatapku,
mungkin tidak pernah lama, namun entahlah aku merasa berbeda dengan sikapnya itu..
Namun yang lebih kusuka yaitu ketika dia tersenyum.

 Sangat manis melebihi madu
   terlihat lembut melebihi kapas..

Dia memang jarang tersenyum dihadapan oranglain, tapi aku suka dia hanya tersenyum bersamaku..
karna senyumnya begitu merindukan..


Sebilah pisau yang menyayat hati...


Aku tau hatimu keras, namun sepertinya kerasnya hatimu melebihi sebongkah batu.
Aku tau dirimu dingin, dan kamu membeku layaknya Es.
Keras dan Dingin…
Ucapanmu sangat tajam…


Bagai ujung pedang yang ter-asah dan saat tertusuk pasti akan terluka dan berdarah..
Bibirmu bagai alat pelacak,
yang tau kapan harus berbicara dan menyakiti perasaan seseorang.

Aku terluka…

Tidak berdarah memang, namun perihnya hati ini terasa menyakitkan..
Kamu selalu bisa membuat pipi ini setengah mengering karna air mata.
Membuat yang lemah menjadi sok tegar.

Aku terluka…

Karna terlalu tinggi menaruh harap pada angan,
hingga saat angin datang..  Dia meniupnya terlalu jauh ...
Membuatku berlari mengejarnya dan menangis teredu-sedu..

Apa kamu tau? Rasanya menahan air mata yang ingin keluar?
Seakan matamu terbakar karna menahan air yang bercampur dengan luapan emosi,
bahkan saat suara tangismu disertai dengan teriakan, kamu harus mulai meredamnya dengan sesuatu seperti bantal.
Agar suaranya tidak mengganggu dan tentunya agar dia sendiri tidak mendengar isak tangismu..

Aku bodoh..

Karna berpikir ini semua hanya butuh waktu,
namun sepertinya waktu tak mau berbagi denganku.. Dan membiarkannya menghabisi sisa waktu yang ada.

Aku Terluka…

Saat harus berpura-pura baik-baik saja dihadapanmu lalu menangis sejadi-jadinya saat jauh darimu..

Sangat bodoh memang...

Kupertahankan yang memang seharusnya sedari dulu dilepas..
Kupaksakan hati yang memang seharusnya dibiarkan bebas..
Kubiarkan kenangan ini menari-nari diotakku, dan berpikir bahwa kenangan ini sangatlah manis.. Tanpa sadar bahwa ini luka..

Kubiarkan sebuah cerita yang bahkan sudah kuketahui endingnya..

Tidak ada akhir yang bahagia..
yang terasa hanya perih, terluka dan airmata…

Punggung yang kesepian

Wanita itu menatapnya lagi...
Punggung seorang pria yang kesepian itu..

Punggung yang seakan menaruh beban paling ringan, namun wanita itu tau kehidupan yang menyelimutinya.
Dalam diam wanita itu menatap, seolah bibirnya membisu ketika menatapnya.

Senja berganti malam..
Terang kini menjadi gelap..
Sang pria kini telah meninggalkan wanita itu dalam keheningan malam..
Tentang pembicaraan yang tidak jelas itu namun menyisakan cerita yang amat manis.

Tentang kegiatan yang amat dirindukan oleh sang wanita,
Agenda mingguan yang dulu sering mereka lakukan, kini hanya tinggal serpihan kisah yang menyayat hati..

Air terlihat turun dari awan hitam yang kini menyelimuti langit.. Hingga menjadi derasnya hujan yang terjatuh dipipi sang wanita, menutupi samarnya air mata yang menghiasi pipinya..

Sementara sang pria berjalan membelakangi sang wanita,
Pikirannya seakan tertuju pada sang wanita, caranya ketika menatap sang pria, senyum yang terlihat sangat bahagia atau cara wanita itu memanggil nama sang pria.
Sang pria masih menyelami pikirannya.

Dan wanita itu terlihat sedih, meski raut wajahnya mengatakan baik-baik saja, namun hatinya menangisi kepergian sang pria...

Perasaan yang begitu menenangkan hati kini berubah menjadi perasaan yang teramat sesak saat mengingatnya,
Wanita itu tidak memilih meninggalkan sang pria namun pria itu pergi menyelami dunia yang amat luas.

Sementara sang wanita hanya menatap punggung yang kini samar terlihat...
Punggung yang kesepian itu kini benar-benar telah hilang.

Keheningan yang membunuh waktu..

Wanita itu masih menatap sebuah gerbang dan kupingnya seakan mendengarkan setiap kendaraan yang lewat.
Wanita itu masih menunggu dengan cemas sambil berharap apa pria itu akan datang atau tidak.


Waktu masih terus berjalan terdengar suara detak jarum jam,
Sedetik berlalu berubah menjadi beberapa menit namun seakan telah berganti beberapa jam.
Wanita itu masih menunggu dengan cemas.
Apa pria itu, pria yang kini sedang ditunggunya, pria yang menyimpan banyak pertanyaan itu.

Sesekali wanita itu memandang handphonenya berharap sebuah pesan singkat masuk yang berisikan "Tunggu Diluar" namun nyatanya tak ada pesan masuk.
Waktu yang telah di janjikan pun sudah terlampau jauh, beberapa kali mencoba menelpon namun tak ada jawaban darinya.

Setiap suara kendaraan yang lewat selalu di perhatikannya, berharap kendaraan pria itu datang.
Sesekali menatap jam dan memainkan handphonenya mengirim pesan singkat untuk pria itu, berharap sebuah jawaban terbalas namun kenyataannya keheningan yang memakan waktu.

Wanita itu masih terus menunggu sang pria..
tanpa kabar..
tanpa sebuah kepastian..
namun masih berbalut janji.

Wanita itu hanya berharap bahwa pria itu akan datang dengan janji yang telah mereka sepakati.

Terus menunggu dengan harapan sebuah pesan singkat yang biasanya mengawali kehadirannya..

Satu jam sudah keheningan membunuh waktu..
Memberi harap terlalu banyak..
Serta menumbuhkan rasa kecewa..
Wanita itu masih menunggunya,
Pria itu..

Wanita itu hanya duduk di spot favoritnya sambil menanti pria itu datang, namun pria yang kini di tunggu sang wanita tak kunjung hadir.
Wanita itu sepertinya sudah tahu pria yang di nantikannya tak akan hadir namun wanita itu masih tetap menunggunya..

Dan yang pasti akan keluar dari mulut sang pria itu "Buang-buang waktu aja nungguin"..

Sebuah senyum mengembang dari bibir sang wanita, dia tahu bahwa..

Pria itu... tak kunjung datang...

Dan wanita itu masih menunggunya...

Aku mencintaimu. Selalu.. Dan mereka tak perlu tahu.

Jika perasaan ini ku sebut hanya rasa suka mungkin ada benarnya.
Namun jika rasa suka ini berubah menjadi perasaan sayang yang teramat dalam, bagaimana?
Aku takut tak bisa terlepas darimu.

Aku mencintaimu. Selalu..
Dan mereka tak perlu tahu. - Hujan Punya Cerita Tentang Kita-

Bagai kata diatas kalimat itu terlihat indah dan terdengar tulus.





Aku mencintaimu bagai bunga mawar yang ditumbuhi duri, mencintaimu bagai lebah yang menghisap sari bunga, memang terlihat menakutkan dan menyakitkan namun jika dilihat dari sisi lain aku menjaga serta membantu meski tidak terlalu kamu perhatikan. Apa kamu tahu rasanya melihat seseorang yang merasa seolah-olah dia yang sering hadir dalam hidupmu dan memintamu menemaninya.

  
 
Perasaan ini seperti ditumbuhi oleh duri, menyakitkan dan terasa perih jika terus dibiarkan namun akan semakin terasa sakitnya  bila terus dibiarkan, terasa seperti semakin duri ini menusuk tepat didalam hati yang ditumbuhi cinta olehmu.

Bersama kenangan yang ku ingat selalu seperti kepingan memori yang bahkan hampir kamu lupakan, sebuah senyum yang teramat manis saat dikenang.
Melihatmu seperti berada di sebuah ladang bunga yang amat indah,
Melihatmu sepert menaiki puncak gunung yang begitu rumit,
Melihatmu seperti merasakan semua musim yang ada didunia ini.

Aku tahu kamu bisa melihat dengan jelas bahwa aku menyukaimu, perasaan yang selalu ku coba untuk disembunyikan.
Namun semakin membuatnya bersembunyi justru malah semakin ingin memperjuangkan perasaan ini.
Aku tahu banyak wanita yang kini tengah mengantri untuk singgah dikursi kosong yang kamu sediakan dihatimu kini, tapi setidaknya biarkan aku mengisinya walau hanya sebentar dan coba rasakan getaran yang kumiliki ini.
Beberapa kali mencoba menarik perhatianmu dengan hal konyol ini, namun semakin melakukan hal konyol bukannya menarik perhatianmu malah aku seperti orang bodoh.
Yang mereka ketahui hanyalah aku wanita gila yang selalu terlihat ceria, namun ku lakukan hal itu hanya untuk sekedar menarik perhatianmu itu.
 

Mereka bilang aku wanita yang selalu terlihat ceria dihadapan mereka, namun jika mereka melihatku kala malam tiba dibawah sinar rembulan aku merasa kesepian dan kerap kali menangisimu.


Apa kamu ingat pembicaraan kemarin? tentang perasaan itu.
Kamu selalu berhasil membuatku menangis tepat saat membelakangimu dan saat memandangmu yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu.
Kenapa kamu terlalu mahir dalam membuat kenangan yang begitu indah? atau hanya aku saja yang merasa itu terlalu istimewa.

Dan yang lebih menyakitkan lagi kenapa kamu selalu berbeda setelah kita bertemu dan membuat sejarah yang indah.
Wanita yang kamu buat menangis itu tidak hanya mencintaimu namun dia menunggumu, mungkin tidak selama yang kamu kira namun 2 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk terus menunggu.
Beberapa kali mencoba menjalin hubungan dengan pria lain namun hati ini seperti punya tempat tersendiri untuk namamu, dan kini wanita yang selalu mencoba hadir dalam setiap memori kehidupanmu hanya bisa mengawasi dalam diam, tersenyum saat melihatmu tertawa dan untukmu selalu berbahagialah bersama pilihan hidup yang dulu selalu ceritakan.